Kelompok Orang yang Direkomendasikan Menggunakan Obat Penurun Kolesterol
Perubahan gaya hidup seperti pola makan yang lebih sehat dan rutin berolahraga dapat membantu mencegah atau mengobati kadar kolesterol yang tidak sehat bagi sebagian orang. Namun, untuk beberapa individu dengan kondisi tertentu, penggunaan obat penurun kolesterol (statin) mungkin diperlukan sebagai bagian dari pengelolaan kesehatan jangka panjang. Berikut adalah kelompok-kelompok individu yang direkomendasikan untuk menggunakan statin berdasarkan pedoman yang disusun oleh American College of Cardiology (ACC) dan American Heart Association (AHA).
1. Pasien dengan Penyakit Kardiovaskular Aterosklerotik Klinis
Individu yang memiliki atherosclerotic cardiovascular disease (ASCVD) atau penyakit kardiovaskular aterosklerotik klinis, termasuk mereka yang pernah mengalami serangan jantung, stroke iskemik, atau penyakit arteri perifer, biasanya direkomendasikan untuk menjalani terapi statin. Tujuan utama dari penggunaan statin di sini adalah pencegahan sekunder, yaitu mencegah kejadian ulang yang bisa berakibat fatal.
Untuk kelompok ini, terapi statin intensitas tinggi umumnya diberikan agar kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) turun minimal 50 persen. Jika kadar LDL tetap tinggi meskipun sudah mendapat pengobatan maksimal, dokter mungkin akan mempertimbangkan penggunaan obat tambahan.
2. Individu dengan Kadar Kolesterol Sangat Tinggi
Individu dengan hiperlipidemia primer berat, yaitu kondisi ketika kadar lemak dalam darah—terutama kolesterol dan trigliserida—sangat tinggi akibat faktor genetik, biasanya direkomendasikan untuk mengonsumsi obat penurun kolesterol. Kondisi ini didefinisikan dengan kadar kolesterol LDL ≥190 mg/dL.
Tujuan dari penggunaan statin di sini adalah pencegahan primer agresif sebelum gejala atau kejadian jantung muncul. Statin dapat menurunkan kadar kolesterol LDL hingga 50 persen dan secara signifikan mengurangi risiko jangka panjang. Jika kadar LDL tetap tinggi setelah terapi statin, dokter mungkin akan menambahkan obat lain.
3. Orang Usia 40–75 Tahun dengan Diabetes
Dokter biasanya merekomendasikan statin untuk pasien diabetes yang berusia antara 40 hingga 75 tahun. Alasannya adalah bahwa diabetes dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah secara sistemik, meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Oleh karena itu, tujuan penggunaan statin di sini adalah pencegahan primer intensif.
Pada kelompok ini, terapi statin intensitas sedang biasanya direkomendasikan. Namun, jika ada faktor risiko tambahan seperti durasi diabetes ≥10 tahun, retinopati, nefropati, neuropati, atau eGFR <60 ml/menit/1,73 m², dokter mungkin akan mempertimbangkan penggunaan statin intensitas tinggi.
4. Individu Tanpa Diabetes, Usia 40–75 Tahun, dengan Kolesterol LDL 70–189 mg/dL
Bagi individu tanpa diabetes yang berusia antara 40 hingga 75 tahun, dengan kadar kolesterol LDL 70–189 mg/dL, dan risiko ASCVD ≥7,5 persen (berdasarkan kalkulator risiko), penggunaan statin juga direkomendasikan. Tujuannya adalah pencegahan primer berbasis risiko sebelum kejadian jantung pertama terjadi.
Kalkulator risiko ASCVD digunakan untuk memperkirakan kemungkinan terkena serangan jantung atau stroke dalam 10 tahun ke depan. Jika risiko ≥7,5 persen, maka penggunaan statin menjadi penting untuk menurunkan risiko tersebut. Studi menunjukkan bahwa bahkan pada individu dengan kadar kolesterol sedang namun risiko tinggi, statin dapat secara signifikan mengurangi kejadian kardiovaskular.
5. Pilihan Obat Penurun Kolesterol
Obat yang paling umum digunakan adalah golongan statin, seperti atorvastatin dan rosuvastatin. Statin telah terbukti efektif dalam menurunkan kadar kolesterol LDL sekaligus mencegah serangan jantung. Jika penggunaan statin tidak berhasil mencapai target penurunan kolesterol LDL, obat lain seperti ezetimibe dapat digunakan. Ezetimibe bekerja dengan cara mencegah penyerapan kolesterol di usus.
Jika kombinasi statin dan ezetimibe masih tidak cukup, obat suntik inhibitor PCSK9 dapat dipertimbangkan. Penggunaan obat-obatan ini bergantung pada respons individu terhadap pengobatan awal dan tingkat risiko kardiovaskular.
Kesimpulan
Secara umum, obat penurun kolesterol, terutama statin, direkomendasikan bagi individu dengan risiko tinggi penyakit jantung. Hal ini termasuk mereka yang sudah mengalami penyakit jantung, memiliki tingkat kolesterol sangat tinggi, memiliki diabetes, atau memiliki risiko 10 tahun terkena penyakit jantung. Prinsip utamanya adalah semakin rendah kadar kolesterol LDL, semakin rendah risiko penyakit jantung.