Penjelasan Enam Cabang Ilmu Sains
Ilmu sains terbagi menjadi beberapa cabang utama yang masing-masing memiliki fokus kajian yang berbeda. Berikut penjelasan mengenai enam cabang ilmu sains tersebut:
1. Astronomi
Astronomi adalah ilmu yang mempelajari benda-benda langit seperti bintang, planet, dan galaksi. Selain itu, ilmu ini juga membahas tentang tata surya serta fenomena alam di luar bumi, seperti gerhana bulan atau matahari.
2. Biologi
Biologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup. Mulai dari sel-sel kecil hingga organisme kompleks seperti manusia, tumbuhan, dan hewan. Biologi juga menjelaskan proses kehidupan seperti pertumbuhan, reproduksi, dan interaksi antar makhluk hidup.
3. Fisika
Fisika merupakan ilmu yang mempelajari sifat dan fenomena benda alam serta interaksinya. Contohnya adalah gerak benda, energi, gaya, dan hukum-hukum yang mengatur alam semesta.
4. Kimia
Kimia adalah ilmu yang meneliti zat atau materi, termasuk sifat-sifatnya, struktur molekul, reaksi kimia, dan perubahan yang terjadi pada suatu zat.
5. Geologi
Geologi mempelajari bumi dan perubahannya. Termasuk dalam kajian geologi adalah batuan, mineral, struktur bumi, serta proses alam seperti gempa bumi dan erosi.
6. Ekologi
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ini mencakup hubungan antara individu, populasi, komunitas, dan ekosistem.
Masalah Keselamatan di Laboratorium IPA
Dalam laboratorium, keselamatan sangat penting untuk diperhatikan. Berikut lima hal yang dapat menimbulkan masalah keselamatan:
-
Berlarian di laboratorium
Bisa menyebabkan jatuh atau menabrak alat-alat laboratorium yang berisiko merusak atau melukai diri sendiri maupun orang lain. -
Menumpahkan cairan
Jika cairan tersebut beracun atau korosif, bisa menyebabkan luka bakar atau keracunan. -
Mengarahkan tabung reaksi ke wajah saat memanaskan
Cairan yang mendidih bisa menguap dan mengenai wajah, menyebabkan luka bakar. -
Meletakkan bahan praktikum secara sembarangan
Bisa menyebabkan reaksi tidak terduga jika bahan-bahan tersebut bersentuhan satu sama lain. -
Tidak menggunakan alat pelindung
Seperti jas laboratorium, kacamata pengamat, dan sarung tangan, bisa meningkatkan risiko cedera akibat bahan kimia atau api.
Alat-Alat Laboratorium dan Fungsinya
Berikut beberapa alat laboratorium beserta fungsinya:
-
Gelas kimia
Terbuat dari kaca, digunakan untuk mengukur volume cairan dan mencampurkan zat. -
Tabung reaksi
Terbuat dari kaca, digunakan untuk mencampur bahan kimia dan memanaskan zat. -
Cawan porselen
Terbuat dari keramik, digunakan untuk menguapkan cairan dalam campuran. -
Gelas ukur
Terbuat dari kaca, digunakan untuk mengukur volume cairan atau benda padat. -
Corong
Terbuat dari kaca, digunakan untuk menuangkan cairan agar tidak tumpah dan menyaring cairan. -
Erlenmeyer
Terbuat dari kaca, digunakan untuk mencampur bahan kimia. -
Termometer
Terbuat dari air raksa dan kaca, digunakan untuk mengukur suhu. -
Kaki segitiga
Terbuat dari besi, digunakan sebagai tempat dudukan ketika memanaskan sesuatu.
Perbedaan Besaran Pokok dan Besaran Turunan
Besaran pokok adalah besaran yang digunakan sebagai dasar untuk menetapkan besaran lain. Contoh besaran pokok antara lain:
- Massa
- Waktu
- Suhu
- Panjang
Sementara itu, besaran turunan adalah besaran yang ditetapkan dari besaran pokok. Contohnya:
- Luas (panjang × lebar)
- Kecepatan (jarak / waktu)
- Volume (panjang × lebar × tinggi)
- Gaya (massa × percepatan)
Hasil Pengukuran yang Benar
Berikut hasil pengukuran yang benar disertai satuan:
- A. 41°C
- B. 220 ml
- C. 17,4 cm
- D. 100 g
Menentukan Volume Batu
Volume batu dapat dihitung dengan metode penggantian air. Jika volume awal air adalah 20 ml dan setelah batu dimasukkan menjadi 40 ml, maka volume batu adalah:
Volume batu = 40 ml – 20 ml = 20 ml
Percobaan Mengenai Pengaruh Garam pada Waktu Mendidih Air
Bagas, Raffen, Nyongki, dan Daniel ingin mengetahui apakah air yang diberi garam akan lebih cepat mendidih dibandingkan air biasa.
A. Tujuan Percobaan
Menyelidiki pengaruh penambahan garam terhadap waktu mendidihnya air.
B. Variabel dalam Percobaan
- Variabel bebas: Jumlah garam yang ditambahkan
- Variabel terikat: Waktu yang diperlukan untuk air mendidih
- Variabel kontrol: Suhu awal air dan suhu mendidih
C. Langkah-langkah Kerja
- Siapkan dua wadah dengan air dalam jumlah yang sama.
- Tambahkan garam ke salah satu wadah.
- Nyalakan kompor dan mulai timer.
- Ukur suhu air pada interval tertentu.
- Catat waktu air mendidih pada setiap wadah.