Pentingnya Memahami Istilah dalam Dunia Desain

Dalam dunia desain, baik itu arsitektur maupun interior, terdapat berbagai istilah yang sering digunakan oleh para profesional. Pemahaman terhadap istilah-istilah ini sangat penting, terutama bagi mereka yang sedang belajar atau ingin memahami konsep desain lebih dalam. Dengan mengetahui istilah-istilah tersebut, Anda akan mampu membaca gambar kerja dengan lebih jelas dan memahami konsep tata ruang yang diterapkan.

Berikut adalah beberapa istilah arsitektur dan desain interior yang sering muncul dalam proyek-proyek desain.

10 Istilah Arsitektur yang Umum Digunakan

  1. Site Plan

    Merupakan gambaran menyeluruh dari tapak atau lahan proyek. Site plan menunjukkan posisi bangunan terhadap batas kavling, akses masuk, taman, hingga jaringan utilitas.

  2. Denah (Floor Plan)

    Gambar dua dimensi yang menunjukkan pembagian ruang dari atas. Denah merupakan dasar dari semua perencanaan dalam sebuah proyek.

  3. Tampak Depan (Front View)

    Gambar pandangan bangunan dari depan. Biasanya juga tersedia tampak samping atau belakang, untuk memperlihatkan bentuk fasad.

  4. Potongan (Section)

    Gambar irisan vertikal yang menunjukkan hubungan antar ruang dan elemen struktur.

  5. Detail Konstruksi (Construction Detail)

    Gambar potongan berskala besar untuk menjelaskan pertemuan antar elemen, seperti sambungan dinding dan lantai, sudut atap, atau kusen pintu.

  6. Level Ketinggian (Elevation Level)

    Angka yang menunjukkan ketinggian suatu elemen dari titik acuan nol (biasanya permukaan tanah). Umum digunakan pada gambar potongan dan tampak.

  7. Gambar Instalasi (MEP Drawing)

    MEP adalah singkatan dari Mechanical, Electrical, dan Plumbing. Gambar ini menunjukkan jalur instalasi AC, pipa air, listrik, dan ventilasi.

  8. Facade

    Fasad atau tampak luar bangunan.

  9. Mezzanine

    Lantai tambahan di antara dua lantai utama.

  10. Skylight

    Bukaan di atap yang memungkinkan cahaya alami masuk ke dalam ruang.

12 Istilah Desain Interior yang Sering Digunakan

  1. Zoning

    Pembagian fungsi ruang dalam satu area. Zona publik biasanya mencakup ruang keluarga, ruang makan, dan dapur. Zona privat untuk ruang tidur, serta service area untuk area cuci dan jemur.

  2. Focal Point

    Titik fokus utama dalam ruangan, misalnya karya seni di dinding atau perapian.

  3. Texture

    Elemen visual dan taktil dari permukaan, seperti kasar, halus, mengkilap, atau matte. Tekstur bisa menciptakan kedalaman dan karakter dalam ruang.

  4. Wall Treatment

    Perlakuan khusus pada dinding, seperti panel kayu, wallcovering, cat tekstur, atau batu alam, yang bertujuan memperkaya tampilan visual ruang.

  5. Built-in

    Furnitur yang dibuat menyatu dengan struktur bangunan, seperti lemari tanam, rak TV, atau kitchen set.

  6. Custom Furniture

    Furnitur yang dibuat sesuai ukuran dan kebutuhan spesifik ruang, biasanya untuk memaksimalkan fungsi dan efisiensi ruang sempit.

  7. Moodboard

    Kumpulan referensi warna, tekstur, dan material untuk menentukan arah desain.

  8. Finishing

    Proses akhir dalam desain furniture atau permukaan ruangan, seperti lapisan cat, laminasi, atau tekstur.

  9. Niche

    Cekungan atau ceruk di dinding yang bisa digunakan sebagai elemen estetis maupun fungsional.

  10. Ceiling Design

    Desain langit-langit yang bisa menjadi fitur penting dalam interior, seperti plafon drop ceiling, plafon bertingkat (tray ceiling), atau exposed ceiling.

  11. Ambient Lighting

    Pencahayaan umum yang menyinari seluruh ruangan secara merata. Biasanya berasal dari lampu utama atau downlight.

  12. Open Plan

    Tata ruang terbuka tanpa sekat yang memisahkan fungsi ruang, biasa dipakai di ruang keluarga, ruang makan hingga ke dapur.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *